Welcome
Santini Kembali 15 Juli 2019
Pertengahan 1970-an muncul superhero baru, Santini namanya.
Bagi yang sudah mengenal karya komikus Gerdi WK sebelumnya, Santini mungkin tak
lepas dari bayang-bayang karakter Gina yang sudah lebih dulu dikenal baik oleh
banyak pencinta komik Indonesia.
Santini dan Gina sama-sama cantik dan sakti. Jika Gina
mengambil latar belakang timur tengah di masa lampau, Santini berasal dari
Indonesia di jaman modern.
Santini adalah Shanti, gadis dewasa yang memperoleh
kesaktian secara tidak terduga. Ini diceritakan dalam petualangan perdananya:
"Vs YH". Menurut saya,
film-film spionase yang saat itu marak di bioskop turut mempengaruhi kisah ini.
Kesaktian Santini memberinya kekuatan super, kemampuan
terbang dan mata yang dapat melihat tembus pandang. Apakah Santini sedikit
banyak diilhami Superman? Mungkin saja. Keterkaitan keduanya tersirat secara
menarik melalui ilustrasi di halaman pertama komiknya. Santini digambarkan
sedang mengangkat sebuah mobil dengan tangannya, mirip Superman yang dalam
terbitan perdananya juga dilukiskan dalam pose hampir sama.
Bagaimanapun, pembaca memang suka disuguhi jagoan yang tidak
tanggung-tanggung, tak terkecuali saya yang saat itu masih duduk di bangku SD.
Santini jelas menjadi favorit baru. Usai membaca kisah pertama Santini, saya
yakin saya tidak sendiri menantikan judul berikutnya.
Petualangan kedua Santini hadir 2 tahun kemudian, pada 1976,
dalam judul "Satelit Omega". Kisahnya diawali dengan misteri bangkitnya mumi-mumi di Mesir. Tapi ini
bukanlah kisah supranatural. Sejak awal, serial Santini selalu berlatarkan
hal-hal modern dan teknologi tingkat tinggi, layaknya kebanyakan tema yang
mengiringi cerita superhero. Judul
kedua ini jauh lebih matang dalam penceritaannya, juga lebih panjang dan lebih
seru.
Sayangnya keseruan Santini kemudian tak berlanjut lagi.
Ketika itu serial Gina semakin naik daun dengan kisah "Gurun Gobi"
dan judul-judul yang menyertai sesudahnya. Gina memang akhirnya lebih banyak
menyita perhatian para penggemar komik.
Untuk sementara mungkin Santini tergantikan oleh Gina, tapi Santini tidak
pernah dilupakan.
Kini, lebih dari empat dekade sejak permunculan pertamanya,
Santini kembali lagi, dengan kekuatan yang sama namun tantangan yang berbeda.
Jika dulu Santini muncul di tengah minimnya jagoan wanita, kini Santini harus
berjuang menarik perhatian di tengah maraknya superhero lokal dan manca, juga
tantangan untuk memuaskan kalangan pembaca yang lebih luas, yaitu mereka yang
sudah mengenal Santini sebelumnya maupun para pembaca baru.
Artikel ini sudah dikunjungi: 1734 kali.
Artikel sejenis:
[tidak ada artikel sejenis]
|